Fotogrametri: Ilmu, Seni, dan Teknologi Pemetaan Foto

Fotogrametri merupakan ilmu, seni, dan teknologi yang bertujuan untuk memperoleh ukuran yang akurat dan peta dari foto, sebagaimana dijelaskan oleh Lillesand dan Kiefer (1994). Proses fotogrametri melibatkan serangkaian langkah mendasar yang mencakup:

Pengukuran Jarak dan Sudut dari Foto Udara

Langkah pertama dalam fotogrametri adalah menentukan jarak medan mendatar dan sudut berdasarkan pengukuran pada foto udara tegak. Foto udara, hasil rekaman dengan kamera proyeksi center, memerlukan teknik-teknik fotogrametri untuk mengatasi fenomena relief displacement yang dapat memengaruhi akurasi pengukuran.

Mengukur Tinggi Objek dengan Pergeseran Letak oleh Relief

Fotogrametri melibatkan penentuan tinggi objek dengan mengukur pergeseran letak oleh relief. Pergeseran ini terkait dengan posisi objek terhadap pusat foto, dan besar pergeseran ini dapat digunakan untuk menentukan tinggi objek di lapangan.

Pengukuran Tinggi Objek dan Medan dengan Paralaks Citra

Pengukuran tinggi objek pada foto udara dapat dilakukan secara stereoskopik dengan memanfaatkan paralaks citra. Paralaks ini menggambarkan perbedaan posisi relatif objek pada dua foto udara, dan selisih jarak relatif tersebut dapat diukur untuk menentukan tinggi objek dan medan.

Penggunaan Titik Kontrol Medan untuk Kalibrasi Foto Udara

Titik kontrol medan digunakan sebagai acuan geometrik medan untuk melakukan kalibrasi pengukuran pada foto udara. Penentuan kontrol medan memerlukan survey lapangan, yang melibatkan pengadaan jaringan kontrol dasar dan penentuan posisi keruangan objek.

Membuat Peta dengan Plotter Stereo

Plotter stereo digunakan untuk membuat peta topografi tanpa distorsi dari foto udara stereo. Alat ini membantu menghasilkan model medan yang tepat dan dapat digunakan untuk membuat peta planimetrik dan topografi yang akurat.

Membuat Ortofoto: Peta Foto yang Benar

Ortofoto dihasilkan dari foto konvensional melalui proses raktifikasi diferensial untuk mendapatkan ukuran yang benar. Ortofoto dapat digunakan untuk membuat peta foto informatif dengan informasi yang melebihi peta konvensional.

Rencana Penerbangan: Kunci Kesuksesan Pemotretan Udara

Rencana penerbangan diperlukan untuk memastikan citra yang diinginkan terpenuhi, termasuk skala citra, lensa kamera, panjang fokus kamera, format foto, dan tampalan yang diinginkan. Perencanaan harus mempertimbangkan tujuan pemotretan, waktu, cuaca, dan anggaran yang tersedia.

Sumber : Hadi, Bambang Syaeful. 2007. Dasar-dasar Fotogrametri. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

Hello!

Click one of our representative below to know more about PT. Geosat Survei Indonesia

×